Sabtu, 27 Oktober 2012

Pilpres AS: Electoral Votes and The Winners-take-all



Dalam waktu 2 minggu lagi, atau tepatnya pada tanggal 6 Nopember 2012, akan diselenggarakan pemilihan presiden Amerika Serikat (pilpres AS). Pilpres AS selalu menjadi perhatian seluruh warga di dunia. Seluruh negara di dunia berkepentingan dengan siapa yang akan menjadi presiden AS mengingat peran negara ini sebagai raksasa ekonomi dan polisi dunia. Pilpres AS kali ini akan menentukan apakah Barrack Obama atau Mitt Romney yang akan dipercaya untuk memimpin AS 4 tahun kedepan.
Pemilu di AS merupakan proses yang panjang, mahal dan melelahkan. Diawali dengan pemilihan pendahuluan atau primary, yang diselenggarakan di masing-masing negara bagian,  untuk  menentukan siapa yang paling layak  untuk diajukan sebagai kandidat presiden mewakili partainya. Pada pemilihan tingkat primary publik memilih langsung calon yang diinginkannya. Di Amerika masing-masing negara bagian bebas menentukan sistem apa yang akan digunakan ditingkat pemilihan pendahuluan. Tidak semua negara bagian menganut system primary. Iowa, Texas, dan Washington(state) menggunakan sistem caucus. Berbeda dengan primary dimana kandidat dipilih langsung oleh publik, didalam caucus kandidat dipilih oleh pengurus partai. Jadi, pengurus partai ditingkat precinct (setingkat kecamatan) akan menentukan siapa kandidat yang akan  diajukan sebagi calon presiden
Untuk partai Demokrat hanya ada calon tunggal karena presiden Obama akan maju lagi sebagai petahana, maka tidak ada proses primary. Untuk partai Republik, kandidat di tingkat primary antara lain : Newt Gingrich, Rick Santorum, Fred Karger, Ron Paul,  Buddy Roemer, Rick Perry, Michelle Bachman, Mitt Romney, John Huntsman  Jr. Dalam proses selanjutnya  ada yang menarik diri pada saat primary atau sesudah primary, dengan hasil akhir Mitt Romney terpilih sebagai kandidat atau nominee presiden untuk partai Republik. Kedua kandidat pemenang ini baru resmi menjadi calon presiden Amerika setelah  disyahkan didalam konvensi nasional yang diselenggarakan oleh masing-masing partainya
Khusus untuk pemilihan presiden sebetulnya rakyat tidak langsung memilih presidennya, tetapi melalui electoral college.  Electoral college(EC) ini semacam perwakilan dari penduduk  yang nantinya akan memilih langsung presiden AS.  Jumlah anggota EC 538 , yang merupakan penjumlahan anggota Senat ditambah anggota DPR. Tiap-tiap negara bagian mempunyai jumlah EC yang berbeda-beda tergantung dari jumlah penduduknya. California yang penduduk terbanyak misalnya, mempunyai 55 EC. Sedang Nevada, walaupun hampir sama luasnya dengan California tetapi sedikit penduduknya, hanya mempunyai 3 EC.
Hasil perolehan suara dari masing-masing calon ditiap-tiap negara bagian akan diterjemahkan kedalam perolehan EC atau electoral votes.(EV)  Hanya saja pembagian EV ini tidak proporsional sesuai perolehan suara, tetapi menganut system “the winners take all”. Jadi, misalnya di California perolehan suara atau popular votes Obama dibanding Mitt Romney 60 % : 40%, maka Obama mengambil seluruh EV yang 55 tadi.  Untuk memenangkan pilpres ini salah satu kandidat harus memperoleh minimal 270 EV. Dengan system ini seseorang yang menang diperolehan popular votes belum tentu menang di electoral votes.
Pada pilpres tahun 2000, Al Gore menang tipis di popular votes tetapi kalah di electoral  votes dari George Bush, sehingga yang menjadi presiden George Bush. Secara teori masing-masing anggota EC boleh memilih presiden yang bukan dari partai yang diwakilinya, tetapi dalam sejarah hal ini hampir tidak pernah terjadi. Sebagian masyarakat AS menganggap sistem ini tidak demokratis karena seolah-olah menghilangkan suara fihak yang kalah dan menggabungkan dengan suara partai yang menang. Perdebatan terus berlangsung untuk merevisi sistem ini, namun sampai sekarang masih belum berhasil.
Dalam setiap pilpres di AS tidak hanya memilih presiden, tetapi juga anggota Senat, anggota DPR dan gubernur negara bagian. Namun untuk ketiga yang terakhir ini hanya memilih anggota atau gubernur yang telah habis masa jabatannya saja.  Proses pencoblosan termasuk cukup sulit. Setiap pemilih setelah diverifikasi formulir registrasinya diberi sebuah kartu semacam kartu ATM. Kartu ini akan dimasukkan kedalam sebuah mesin dan dilayar monitor akan muncul pilihan-pilihan yang harus dilakukan. Pemilih bisa melakukan beberapa skenario pilihan sebelum menentukan pilihan akhir, yaitu dengan memencet tombol merah. Sekali tombol merah ditekan maka pilihan sudah tidak dapat dirubah lagi. Seorang pemilih bisa menghabiskan waktu sampai 10 sampai 15 menit dibilik suara. Perlu diingat bahwa tidak semua orang Amerika faham tehnologi komputer. Mudah dibayangkan pemilih sering harus menunggu sampai 3 jam sebelum mendapat giliran memencet (bukan mencoblos). Bagi mereka yang sibuk, di AS juga dimungkinkan untuk memilih duluan (early voting) dengan mengirimkan hasilnya melalui pos.
Walaupun pilpres belum berlangsung namun sebetulnya sudah dapat dibuatkan peta EC-nya, karena terdapat negara-negara yang secara historis dikenal sebagai pendukung demokrat atau pendukung republik. Didukung dengan polling terakhir diseluruh negara  bagian, maka peta EC menunjukkan Obama memperoleh 237, Romney 206, dan 95 belum menentukan pilihan atau swing states. Swing states ini biasanya baru menentukan pilihannya setelah mendengar debat presiden. Siapa yang akan menang? Kita tunggu saja nanti tanggal 6 Nopember.

Tidak ada komentar: