Dalam waktu 2 minggu lagi, atau
tepatnya pada tanggal 6 Nopember 2012, akan diselenggarakan pemilihan presiden
Amerika Serikat (pilpres AS). Pilpres AS selalu menjadi perhatian seluruh warga
di dunia. Seluruh negara di dunia berkepentingan dengan siapa yang akan menjadi
presiden AS mengingat peran negara ini sebagai raksasa ekonomi dan polisi
dunia. Pilpres AS kali ini akan menentukan apakah Barrack
Obama atau Mitt Romney yang akan dipercaya untuk memimpin AS 4 tahun kedepan.
Pemilu di AS merupakan proses yang
panjang, mahal dan melelahkan. Diawali dengan pemilihan pendahuluan atau primary, yang diselenggarakan di
masing-masing negara bagian, untuk menentukan siapa yang paling layak untuk diajukan sebagai kandidat presiden
mewakili partainya. Pada pemilihan tingkat primary publik memilih langsung calon yang diinginkannya. Di
Amerika masing-masing negara bagian bebas menentukan sistem apa yang akan
digunakan ditingkat pemilihan pendahuluan. Tidak semua negara bagian menganut
system primary. Iowa,
Texas, dan Washington(state) menggunakan sistem caucus.
Berbeda dengan primary dimana
kandidat dipilih langsung oleh publik, didalam caucus kandidat dipilih oleh pengurus partai. Jadi, pengurus partai
ditingkat precinct (setingkat
kecamatan) akan menentukan siapa kandidat yang akan diajukan sebagi calon presiden
Untuk partai
Demokrat hanya ada calon tunggal karena presiden Obama akan maju lagi sebagai
petahana, maka tidak ada proses primary.
Untuk partai Republik, kandidat di tingkat primary
antara lain : Newt Gingrich, Rick
Santorum, Fred Karger, Ron Paul, Buddy
Roemer, Rick Perry, Michelle Bachman, Mitt Romney, John Huntsman Jr. Dalam proses selanjutnya ada yang menarik diri pada saat primary atau sesudah primary, dengan hasil akhir Mitt Romney
terpilih sebagai kandidat atau nominee
presiden untuk partai Republik. Kedua kandidat pemenang ini baru resmi menjadi
calon presiden Amerika setelah disyahkan
didalam konvensi nasional yang diselenggarakan oleh masing-masing partainya
Khusus untuk
pemilihan presiden sebetulnya rakyat tidak langsung memilih presidennya, tetapi
melalui electoral college. Electoral college(EC) ini semacam
perwakilan dari penduduk yang nantinya
akan memilih langsung presiden AS.
Jumlah anggota EC 538 , yang merupakan penjumlahan anggota Senat
ditambah anggota DPR. Tiap-tiap negara bagian mempunyai jumlah EC yang
berbeda-beda tergantung dari jumlah penduduknya. California yang penduduk terbanyak misalnya,
mempunyai 55 EC. Sedang Nevada, walaupun hampir
sama luasnya dengan California
tetapi sedikit penduduknya, hanya mempunyai 3 EC.
Hasil perolehan
suara dari masing-masing calon ditiap-tiap negara bagian akan diterjemahkan
kedalam perolehan EC atau electoral votes.(EV) Hanya
saja pembagian EV ini tidak proporsional sesuai perolehan suara, tetapi
menganut system “the winners take all”.
Jadi, misalnya di California
perolehan suara atau popular votes
Obama dibanding Mitt Romney 60 % : 40%, maka Obama mengambil seluruh EV yang 55
tadi. Untuk memenangkan pilpres ini
salah satu kandidat harus memperoleh minimal 270 EV. Dengan system ini
seseorang yang menang diperolehan popular
votes belum tentu menang di electoral
votes.
Pada pilpres
tahun 2000, Al Gore menang tipis di popular
votes tetapi kalah di electoral votes dari George Bush, sehingga yang
menjadi presiden George Bush. Secara teori masing-masing anggota EC boleh
memilih presiden yang bukan dari partai yang diwakilinya, tetapi dalam sejarah
hal ini hampir tidak pernah terjadi. Sebagian masyarakat AS menganggap sistem
ini tidak demokratis karena seolah-olah menghilangkan suara fihak yang kalah
dan menggabungkan dengan suara partai yang menang. Perdebatan terus berlangsung
untuk merevisi sistem ini, namun sampai sekarang masih belum berhasil.
Dalam setiap
pilpres di AS tidak hanya memilih presiden, tetapi juga anggota Senat, anggota
DPR dan gubernur negara bagian. Namun untuk ketiga yang terakhir ini hanya
memilih anggota atau gubernur yang telah habis masa jabatannya saja. Proses pencoblosan termasuk cukup sulit.
Setiap pemilih setelah diverifikasi formulir registrasinya diberi sebuah kartu
semacam kartu ATM. Kartu ini akan dimasukkan kedalam sebuah mesin dan dilayar
monitor akan muncul pilihan-pilihan yang harus dilakukan. Pemilih bisa
melakukan beberapa skenario pilihan sebelum menentukan pilihan akhir, yaitu
dengan memencet tombol merah. Sekali tombol merah ditekan maka pilihan sudah
tidak dapat dirubah lagi. Seorang
pemilih bisa menghabiskan waktu sampai 10 sampai 15 menit dibilik suara. Perlu
diingat bahwa tidak semua orang Amerika faham tehnologi komputer. Mudah
dibayangkan pemilih sering harus menunggu sampai 3 jam sebelum mendapat giliran
memencet (bukan mencoblos). Bagi mereka yang sibuk, di AS juga dimungkinkan untuk
memilih duluan (early voting) dengan
mengirimkan hasilnya melalui pos.
Walaupun pilpres
belum berlangsung namun sebetulnya sudah dapat dibuatkan peta EC-nya, karena
terdapat negara-negara yang secara historis dikenal sebagai pendukung demokrat
atau pendukung republik. Didukung dengan polling
terakhir diseluruh negara bagian, maka
peta EC menunjukkan Obama memperoleh 237, Romney 206, dan 95 belum menentukan
pilihan atau swing states. Swing states ini biasanya baru
menentukan pilihannya setelah mendengar debat presiden. Siapa yang akan menang?
Kita tunggu saja nanti tanggal 6 Nopember.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar