Sabtu, 27 Oktober 2012

Optical Illusion dan Pertarungan Otak Kiri dengan Otak Kanan

Bagi anda yang pernah mengambil klas Organizational Behavior atau Leadership tentu tidak asing dengan gambar-gambar dibawah ini. Coba simak baik gambar 1 dibawah ini. Pertanyaannya : apakah garis-garis horizontalnya sejajar atau tidak?
13488811001945208191
                                                                      Gambar 1
Sebelum kita bahas jawaban pertanyaan pertama, coba simak lagi gambar 2 dibawah ini. Pertanyaannya sama: apakah garis-garis diagonal-nya sejajar atau tidak ?

1348881150431075407
Gambar 2
Selintas garis-garis tersebut nampak bengkok-bengkok dan tidak sejajar. Nah, kalau anda penasaran, anda dapat mengambil penggaris dan mengukur jarak antara garis horizontal pada kuis 1 atau garis diagonal pada kuis 2. Ternyata jaraknya sama. Berarti garis-garis tersebut memang sejajar. Tetapi kenapa mata kita masih ingin mengatakan kalau garis-garis tersebut tidak sejajar. Apa yang terjadi disini? Ada 3 proses yang bekerja yang mempengaruhi pengamatan kita atas sesuatu obyek  :
  1. Optical  illusion. Penempatan kotak-kotak hitam putih pada gambar 1 sedemikian rupa sehingga memberi ilusi seolah-olah garis-garis horizonatalnya bengkok-bengkok. Demikian pula yang terjadi pada gambar 2. Garis-garis pendek yang memotong garis diagonal memberi efek menarik atau merenggangkan garis diagonal, sehingga memberi efek tidak sejajar.

  2. Distorsi terhadap obyek pokok. Obyek pokok yang harus kita amati adalah garis horizontal untuk gambar 1, tetapi kotak-kotak hitam-putih disekeliling obyek pokok mengganggu (distorsi) pengamatan kita. Begitu pula untuk gambar 2. Garis-garis pendek yang memotong garis diagonal mengganggu pengamatan kita sehingga kita tidak dapat segera melihat bahwa garis-garis sebetulnya sejajar. Fenomena ini banyak terjadi dikehidupan kita. Kita gagal melihat the main problem (masalah utama), karena ter-distorsi dengan masalah-masalah kecil disekelilingnya. Pembahasan masalah pemberantasan korupsi, kemacetan lalulintas, banjir, tawuran, sering kita berdebat soal-soal kecil sehingga mengaburkan masalah pokoknya.

  3. Pertarungan otak kiri dan otak kanan. Otak kiri berhubungan dengan akal, logika, rasio, analisa. Otak kanan digunakan untuk memproses seni, musik, sastra, gambar, image. Otak kiri mencoba mencari jawaban dengan akal dan logika dengan cara mengukur secara eksak berapa jarak antara kedua garis-garis tersebut. Ternyata terbukti sama, sehingga logika menyimpulkan garis-garis tersebut sejajar. Otak kanan yang memproses image atau gambar mengatakan lain. Menurut otak kanan garis-garis tersebut tetap kelihatan bengkok dan tidak sejajar. Jadi ketika logika kita mengatakan sejajar, mata kita tetap ingin mengatakan tidak. Coba perhatikan kalau anda menonton TV berbahasa Inggris, seperti saluran CNN. Anda akan lebih mudah menangkap dan mengerti arti bahasa Inggrisnya kalau mata anda ditutup. Disini yang berfungsi hanya otak kiri, karena menterjemahkan bahasa adalah fungsi otak kiri. Ketika mata dibuka maka kedua sisi otak berfungsi, karena gambar TV adalah makanan otak kanan. Akibatnya dua sisi otak saling berebutan, menyebabkan lebih sulit untuk meterjemahkan dialog bahasa Inggrisnya.
Bagi yang langsung bisa melihat kalau garis-garis tersebut sejajar, maka berarti otak kirinya yang lebih dominan. Bagi yang tetap merasa bahwa garis-garis tadi bengkok-bengkok maka otak kanannya yang kuat. Menurut penelitian, pengusaha atau wiraswata justru mempunyai otak kanan yang dominan, karena mereka lebih banyak mengandalkan intuisinya untuk mengambil keputusdan. Kalau mengandalkan otak kiri, terlalu banyak perhitungan dan pertimbangan, akhirnya tidak berani mengambil keptusan investasi. Bill Gates tidak lulus sarjana, tatapi pada waktu itu dia sudah berani memutuskan untuk terjun ke bisnis tehnologi informasi karena visinya yang kuat.  Begitu pula Oom Liem, sekolahnya hanya sampai SD tapi pernah ,menjadi orang [paling kaya di Indonesia.  Kreativitas dimiliki oleh orang-orang yang otak kanannya kuat.
Tertarik mendalami lebih lanjut? Baca tulisan kami tentang  persepsi dan perilaku manusia

Mangan Ora Mangan Waton Kumpul dan Koreksi Atas Teori Motivasi Maslow



Orang Jawa terkenal dengan falsafah hidup “mangan ora mangan waton kumpul” (makan tidak makan asal kumpul). Artinya, lebih baik hidup susah di desa atau di kampung daripada harus berpisah dengan keluarga dan kerabatnya untuk sekedar mencari makan ditempat lain. Itu dulu. Sekarang orang Jawa sudah merantau kemana-mana. Dari Sabang sampai Merauke bisa ditemukan orang Jawa. Merantau untuk mencari makanm adalah untuk memenuhi kebutuhan yang paking dasar manusia, yaitu pangan, sandang dan papan. Karena manusia bukan mahluk soliter, tetapi zoon politicon (mahluk sosial), maka manusia juga mempunyai kebutuhan untuk berkumpul dengan orang lain , bersosialisasi dan menjadi bagian dari satu kelompok. Jadi, sebetulnya apa yang dipenuhi manusia dengan bekerja ?
Abraham Maslow dalam papernya “A Theory of Human Motivation” (1943) menjelaskan tentang hierarki 5 kebutuhan manusia. Menurut Maslow manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan :
phisiologis, kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kebutuhan biologis
keamanan, kebutuhan akan keselamatan phisik maupun psikologis
sosial, kebutuhan untuk berkumpul, bergaul dengan orang lain dan diterima sebagai anggota kelompok.
self-esteem, kebutuhan akan pengakuan bahwa peranannya atau kehadirannya diperlukan oleh kelompok
aktualisasi diri, kebutuhan untuk mengekpresikan serta mengembangkan bakat dan aspirasinya didalam lingkungannya.
Disebut hirearki karena pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut harus dimulai dari kebutuhan yang paling dasar, yaitu kebutuhan phisologis, kemudian meningkat ke kebutuhan yang lebih tinggi seperti keamanan, sosial dan seterusnya sampai ke kebutuhan yang paling tinggi, aktualisasi diri. Jadi menurut Maslow, imbalan materi bagi orang yang bekerja adalah segala-galanya, karena dengan dengan materi tsb orang dapat memenugi kebutuhan yang paling dasar, yaitu kebutuhan phisiologis. Teori Maslow ini bertahan cukup lama dan dianggap sebagai dasar pengembangan teori-teori motivasi selanjutnya.
        Didalam perkembangannya teori motivasi Maslow dikoreksi oleh Calyton Alderfer (1969) dengan ERG Theory. Pertama Alderfer mengemukan bahwa pada dasarnya setiap manusia mempunyai 3 kebutuhan pokok :
Existence, untuk bisa tetap eksis manusia harus dapat memenuhi kebutuhan phisiologisnya dan keamananya.
Relatedness, kebutuhan untuk berinterkasi dan bersosialisasi dengan orang lain .
Growth, kebutuhan untuk mengembangkan dirinya. Pengakuan atau self-esteem dan kesempatan untuk dapat mengaktualisaikan dirinya membuat manusia berkembang.
 Sepintas lalu ERG Theory hanya sekedar mengelompokkan 5 kebutuhan menurut Maslow menjadi hanya 3 kebutuhan. Lantas dimana perbedaannya? Menurut Alderfer, berdasarkan bukti empiris ternyata manusia didalam memenuhi kebutuhannya tidak selalu mengikuti urutan hirearkis sesuai piramida Maslow. Untuk masyarakat tertentu kebutuhan sosialnya mungkin lebih menonjol dari kebutuhan phisiologisnya. Orang Jawa termasuk kelompok etnis yang sangat kuat ikatan hubungan kerabatnya. Mereka tidak mudah pindah kerja ke tempat lain, walaupun dengan gaji yang lebih besar, kalau  dilingkungan baru tidak banyak orang Jawanya.
Di komplek saya asisten rumah tangga(ART) sebagian besar datang dari Lampung. Bukan orang Lampung asli, tetapi keturunan transmigran asal Jawa. Mereka tidak mudah tergoda untuk pindah ke komplek lain kalau ditempat baru tidak ada komunitas Lampungnya. Walaupun falsafah mangan oran mangan waton kumpul sudah banyak ditinggalkan, namun demikian kebutuhan untuk “kumpul” pada orang Jawa masih kuat. Mereka memang sudah menjadi bangsa perantau, namun kalau bisa tetap ingin mencari tempat yang banyak komunitas Jawanya.
Berbeda dengan orang Padang, Bugis  atau Batak, mungkin falsafahnya lain. Mereka bersedia merantau kemana saja, tidak perduli apakah ditempat baru terdapat masyarakat yang satu etnis atau tidak, sepanjang ditempat baru menjanjikan rejeki. Jadi bagi orang mereka-mereka ini yang lebih tepat ungkapannya adalah : “kumpul ora kumpul waton mangan”. (meninggalkan kerabat atau keluarga tidak apa-apa asal bisa cari makan)
       Beberap tahun yang lalu, tahun 90-an, pernah terjadi konflik antar etnis antar suku Madura dengan suku Dayak di Sampit, Kalimantan Tengah. Isunya masalah kecemburuan sosial. Orang Madura banyak yang berhasil dan menguasai roda perekonomian di Sampit. Ketika terjadi konflik orang Madura merasa keselamatan jiwanya terancam sehingga seluruh orang Madura meninggalkan Sampit pulang ke kampung halaman. Disini kebutuhan akan keamanan sangat menonjol atau merupakan prioritas. Walaupun secara ekonomi (kebutuhan phisiologis) daerah Sampit sangat menjanjikan tetapi mereka lebih memilih meninggalkan Sampit dalam rangka memenuhi kebutuhan keamanannya. Saya kurang tahu situasinya sekarang.
       Di Solo terdapat kelompok wayang orang Sriwedari yang setiap malam menggelar pertunjukkan. Para pemainnya digaji sangat rendah (Rp10,000 – Rp20,000 sekali tampil) karena semakin kurangnya minat masayarakat menonton wayang orang. Mereka ini seniman wayang yang tetap rajin dan setia tampil karena dengan bermain wayang orang mereka bisa meng-aktualisasikan dirinya dibidang seni wayang. Menurut Maslow tidak mungkin ada orang mau mengambil pekerjaan dengan upah serendah itu. Karena imbalan materi tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, banyak yang bekerja sampingan sebagai tukang ojek atau menarik becak. Jadi jangan heran kalau di siang hari penarik becak yang anda tumpangi, dimalam hari dia akan memerankan seorang raja yang gagah dan dihormati.
      Banyak orang yang bersedia bekerja tanpa imbalan seperti menjadi pengurus yayasan sosial, organisasi kemasyarakatan , klub-klub olah raga. Dengan berkecimpung dibidang-bidang ini kebutuhan akan self-esteem terpenuhi. Mereka dihargai, terkenal , dileu-elukan masyarakat. Banyak tenaga eksekutif yang tidak mudah tergoda untuk pindah kerja karena tidak yakin apakah di tempat yang baru self estem-nya dan kesempatan untuk mengaktualisasi dirinya terpenuhi, walupun dijanjikan gaji yang menggiurkan. Teman saya setelah pensiun dari BRI sempat bekerja sebagai direktur utama di salah satu bank swasta. Dia hanya bertahan 6 bulan  karena hanya dipasang sebagai pajanghan saja. Wewenangnya sebagai dirut banyak dipangkas, keputusan-keputusan penting banyak diambil alih oleh pemilik bank. Disini walaupun imbalan gajinya besar tetapi kebutuhan self-estem tidak terpenuhi.

Hutang Pemerintah AS Mencapai Rp152,000 Trilyun



Amerika Serikat (AS) adalah negara terkaya di dunia. Produk domestik brutonya (PDB) mencapai $15 trilyun per tahun (PDB Indonesia $1 trilyun) atau 20% dari total PDB dunia menurut nilai nominal. Namun demikian tidak berarti tidak pernah punya masalah dengan hutang. Dari tahun ke tahun pemerintah AS selalu dililit hutang dengan jumlah yang sangat fantastis. Dalam debat calon presiden AS, salah satu isu utama yang dibahas adalah bagaimana presiden mendatang akan mengatasi defisit anggaran belanja. Masalah defisit menjadi sangat penting karena berhubungan langsung dengan hutang pemerintah AS yang terus membengkak dari tahun ke tahun.
Defisit terjadi apabila penerimaan dalam APBN lebih kecil dari pengeluaran. Selisih ini harus ditutup dari sumber lain. Pemerintah AS menutup defisitnya dengan menerbitkan surat hutang. Karena surat hutang ini diterbitkan oleh Department of Treasury maka dikenal dengan sebutan Treasuries. Di AS kita menegnal Treasury-bills yang berjangka kurang dari 1 tahun, Treasury Notes berjangka 2 sampai 10 tahun dan Treasury Bonds yang berjangka lebih 10 tahun.
Surat hutang ini dijual ke masyarakat umum seperti investor individu, perusahaan, negara lain dan the Fed atau Bank Sentralnya Amerika, dan dapat diperdagangkan secara bebas di pasar uang dan modal. Disamping hutang ke publik,  pemerintah AS juga berhutang kepada badan antar pemerintah untuk membiayai program jaminan sosial (social security).
Selama 4 tahun terakhir pemerintahan Obama, defisit anggaran belanja AS tidak pernah kurang dari dari $1 trilyun per tahunnya. Untuk tahun anggaran 2012 APBN AS mencatat pengeluaran $3,8 trilyun dan penerimaan $2,5 trilyun, dengan defisit $1,3 trilyun. Sampai dengan Oktober 2012 hutang pemerintah AS secara kumulatif telah mencapai $16,1 trilyun, yang terdiri dari hutang publik $11,3 trilyun dan hutang antar badan pemerintah $4,8 trilyun. Dari hutang publik ini, Cina dan Jepang masing-masing memegang obligasi AS senilai $1,1 trilyun.
Hutang pemerintah biasanya meningkat tajam setelah perang atau resesi, namun secara berangsur-angsur menurun pada tahun-tahun berikutnya. Untuk kali ini hutang pemerintah AS telah sedemikian besarnya, sedang disisi lain belum jelas benar sumber-sumber penerimaan untuk menutup defisitnya. Perekonomian AS belum pulih benar dari krisis 2008, pengangguran masih tinggi, neraca perdagangan masih defisit serta harga energi yang melonjak dua kali lipat. Hal ini membuat lembaga-lembaga pemeringkat kredit mulai meninjau kembali peringkat kredit AS. Standard and Poors, lembaga pemeringkat paling top di dunia, walaupun masih memberi peringkat AAA tapi untuk economic outlook-nya diturunkan menjadi negatif. Egan-Jones Rating Company  bahkan menurunkan peringkat kredit AS dari AAA menjadi AA+.
Salah satu sumber defisit adalah besarnya anggaran untuk keperluan militer. AS sebagai negara super power dan selalu ingin menjadi polisinya dunia, memerlukan angkatan bersenjata yang kuat diseluruh belahan penjuru dunia. Sebagai gambaran , untuk tahun 2012 ini anggaran militer AS mencapai $660 milyar atau kurang lebih Rp 6,300 trilyun. Bandingkan dengan APBN Indonesia yang secara keseluruhan hanya mencapai Rp1,400 trilyun.
Walaupun hutang pemerintah AS sudah sedemikian besarnya, tetapi kepercayaan duniua terhadap kemampuan AS untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya masih cukup tinggi. Hal ini terlihat dari investasi dunia dalam surat berharga 60% masih dalam instrumen dollar, sisanya terpecah dalam berberapa matauang utama dunia.

Aku Masuk Kategori Keluarga Miskin



Antara tahun 1983-1985 saya meninggalkan BRI sebentar untuk belajar di AS,  guna mengambil gelar S2. Selama 2,5 tahun saya menjadi mahasiswa di University of Oregon (UO)  dikota Eugene, Oregon.  Mengapa memilih Oregon sebetulnya asal saja. Pak Hary Supangkat, komisaris BRI waktu itu, kebetulan alumni UO, jadi ikut sarannya saja. Rupanya pilihan ini tidak salah, karena waktu itu UO menduduki rangking ke 5 terbaik untuk universitas-universitas di pantai barat. Eugene adalah sebuah kota kecil berpenduduk sekitar 100,000 orang,  termasuk diwilayah Pacific North West, sederetan dengan California dan Washington state. BRI menanggung semuanya, baik untuk biaya hidup, transportasi dan uang sekolah (tuition)
Pada suatu hari, ketika pulang kuliah, kulihat kerumunan mahasiswa yang nampaknya sedang mengantre untuk mendapatkan sesuatu. Setelah saya dekati ternyata mereka sedang antre untuk mendapat jatah susu bubuk, keju dan terigu. Penasaran, saya tanya kepada salah satu mahasiswa yang sedang mengantri : “Bagamana caranya bisa dapat susu, keju dls.” “Ajukan saja, minta formulirnya, isi jumlah keluarga dan penghasilan, nanti kalau you qualify bisa dapat jatah.” jawabnya.
Saya sekolah di AS membawa istri dan 4 orang anak, paling besar klas 4 paling kecil 1 tahun. Dua anak saya sudah sekolah di elementary school. Setiap bulan saya mendapat allowance (tunjangan) dari BRI $1,900, (sekarang mungkin bernilai sekitar $3,500)  diluar biaya tution. Berbekal data ini saya ajukan permohonan untuk mendapat jatah susu. Rupanya untuk satu keluarga dengan 4 anak, dengan penghasilan  dibawah $2,000/bulan  masuk kategori miskin, sehingga sayapun berhak mendapat jatah keju, susu bubuk dan tepung terigu. Susu dan tepungnya terpakai, tetapi kejunya nggak pernah habis karena anak-anak kurang suka keju.  Bukan hanya itu. Anak-anak saya yang sudah sekolah juga mendapat diskon untuk pembayaran lunch-nya. Seharusnya tiap anak membayar $2/hari, sekarang hanya membayar $1.20 /hari.  Untuk 2 anak berarti penghematan $40 sebulan. Sebagai ilustrasi  berikut adalah Poverty Guideline di AS untuk tahun 2012, diluar Hawaii dan Alaska..


2012 Poverty Guidelines for the
48 Contiguous States and the District of Columbia
Persons in
family/household
Poverty guideline
1
$11,170
2
15,130
3
19,090
4
23,050
5
27,010
6
30,970
7
34,930
8
38,890
For families/households with more than 8 persons,
add $3,960 for each additional person.
                    Sumber: US Department of Health and Human Services.

Jadi sebagai contoh, kalau keluarga dengan 4 anak (jumlah tanggungan 6) dan berpenghasilan $30,000 per tahun, masuk kategori keluarga miskin. Jangan dirupiahkan, karena daya belinya jauh berbeda. Keluarga dengan penghasilan dibawah poverty line di AS banyak mendapat keringanan, antara lain perawatan kesehatan, biaya sekolah dll. Namun ini hanya untuk warganegara AS dan permanent resident, tidak untuk mahasiswa asing seperti saya.  Sebetulnya dengan tunjangan $1,900 sebulan saya tidak merasa miskin. Teman-teman dari Departemen Keuangan waktu itu  hanya mendapat $900/bulan, sehingga tidak berani membawa keluarganya.
Ada sedikit rahasia mengapa saya bisa mendapat tunjangan yang cukup lumayan. Waktu itu BRI belum punya pengalaman mengirim staf untuk belajar ke luar negri. Memang sebelumnya pernah mengirim Pak Atas Adji ke AS, tetapi dalam rangka scholarship (bea siswa),  sehingga segala urusan ditangani lembaga yang memberi bea siswa. Saya masih ingat ketika itu pak Permadi, Dirut, memanggil saya. “Roes, karena kita belum pernah mengirim staf ke luar negri, coba buatkan surat edarannya (SE).” Saya susunlah SE tersebut bersama-sama pak Midian Simanjuntak. Ketika sampai pada pasal tunjangan, seperti biasanya nasabah BRI anvraag kredit, saya buat setinggi mungkin. Walaupun akhirnya dipotong, tapi jumlahnya masih lumayan. Yang senang adik-adik angkatan berikutnya, mendapat warisan enak.
Biaya hidup di Eugene murah sekali. Perbandingannya begini, kalau New York itu Jakarta maka Eugene itu kira-kira Jogya. Untuk makan rata-rata $150 per minggu (menu Amerika sudah termasuk susu dan daging, kalau menu Indonesia bisa lebih ngirit lagi), sewa rumah $300 (murah karena rumah milik sekolah), utilities $100. Jadi,  tiap bulan masih sisa $800-900 untuk jajan dan jalan-jalan. Saya bisa beli mobil Toyota DX 1800 cc tahun 81 seharga $4,000. Paling enak memang kalau merasa kaya tapi dianggap miskin.
Sumber : Ditulis ulang dari blog.kompasiana.com/roesharyanto

Siapa Pengganti Sultan Hamnegku Buwono X




Masalah penetapan atau pemilihan kepala daerah Yogyakarta sudah tidak perlu diperdebatkan lagi dengan disahkannya Undang-undang Keistimewaan (UUK) DIY. Sri Sultan Hamengku Buwono X baru saja selesai dilantik sebagai Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sesuai dengan ketentuan UU tersebut, Sultan Jogya dan Raja Pakualam yang resmi bertahta, otomatis akan ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur. Masa jabatan gubernur tidak ada batasnya, karena raja tidak mengenal masa jabatan. Raja baru turun tachta kalau mangkat. Sultan IX menggantikan Sultan VIII yang mangkat tahun 1940, Sultan X menggantikan ayahandanya Sultan IX yang wafat tahun 1988.
Siapa penerus Sultan akan menjadi sosok penting, karena pertama : siapapun yang menggantikan Sultan X nantinya akan menjadi pemimpin Provinsi DIY.  Beliau diharapkan mempunyai kualifiaksi tidak hanya sebagai seorang raja tetapiu juga sebagai seorang kepala daerah. Kedua : Seperti diketahui, Sri Sultan HB X tidak memiliki anak laki-laki. Tidak seorang pun dari lima anak Sultan berjenis kelamin laki-laki. Tidak  ada “paugeran” (peraturan) tertulis yang melarang anak perempuan menjadi penerus tachta, namun dalam sejarah keraton Jogyakarta(Mataram)  belum pernah diperintah oleh seorang ratu. Karena itu, banyak pihak menilai keturunan Sultan HB X tidak bisa naik tahta.
Kalau tradisi ini diikuti maka Sultan X harus menunjuk salah satu saudara laki-lakinya sebagai putera mahkota. Sebagaimana diketahui Sultan IX menikahi 5 istri dan mempunyai 22 putera-puteri (15 putera, 7 puteri). Sultan X terlahir dari istri ke 2, KRAy Widyaningrum. Menurut sumber dari kalangan intern, GBPH Yudhaningrat  atau Gusti Yudha, sesuai garis keturunan dan silsilah, calon potensial penerus Sultan adalah Gusti Hadiwinoto, adik satu ibu dari Sultan HB X. Penunjukkan putera mahkota sepenuhnya hak prerogatif Sultan, jauh-jauh hari sudah harus ditetapkan dan ditandai dengan pemberian nama kepada kandidat terpilih. Sebagaimana diketahui Sultan X waktu mudanya bernama Herjuno Darpito. Setelah dipilih sebagai putera mahkota namanya diganti dengan Pangeran Mangkubumi. Dengan pemberian nama ini seluruh kawula Yogyakarta maklum bahwa sang putera mahkota telah diangkat. Hal yang sama juga akan berlaku untuk suksesi Sultan X nanti.

Kalau kita melihat sejarah kerajaan di Indonesia, maka pada abad ke 8 kita pernah mempunyai ratu Sima yang memerintah kerajaan Mataram lama. Juga, di jaman Majapahit kita juga mengenal ratu Tribuana Tunggadewi. Jadi, untuk orang Jawa dipimpin oleh seorang perempuan bukan hal yang ditabukan. Masyarakat Jogya sendiri dari pembicaraan sehari-hari mengisyaratkan kalau tidak keberatan dipimpin oleh seorang ratu. Dengan demikian dimungkinkan salah satu puteri Sultan X suatu saat nanti naik tachta menggantikan ayahandanya. Saya kurang tahu apa nama dan gelar yang diberikan kepada sang puteri mahkota nanti.
Masih terlalu dini mungkin untuk berspekulasi tentang kemuingkinan seorang ratu memimpin Yogyakarta. Masalah ini cukup sensitif di Yogyakarta sehingga belum ada yang berani membicarakan secara terbuka. Walaupun Sultan mempunyai hak prerogatif, namun beliau juga sepenuhnya menyadari bahwa adik-adik laki-lakinya juga merasa berhak untuk naik tachta.




Gara-gara Doping, $50 juta Melayang



Lance Amstrong, yang lahir di Plano, Texas tanggal 18 September 1971, memulai karir olahraganya sebagai perenang. Di usia 12 tahun dia memenangi beberapa kejuaraan renang ditingkat negara bagian Texas. Pada tahun-tahun berikutnya dia tidak hanya berenang tapi juga  mengikuti triathlon, gabungan antara renang, sepeda, dan marathon. Pada tahun 1992 Amstrong fokus ke balap sepeda dan menjadi atlet profesional setelah bergabung dengan Motorola Cycling Team. Kejuaraan demi kejuaraan banyak diraihnya, namun namanya benar-benar melejit setelah memenangi Tour de France, lomba sepeda paling bergengsi didunia, pada tahun 1999. Untuk selanjutnya, selama 7 tahun berturut-turut sampai tahun 2005, gelar sebagai raja Tour de France tidak pernah lepas  dari tanganya.
Dengan prestasinya tersebut berbondong-bondong perusahaan-perusahaan dari berbagai macam produk mengantre untuk menjadi sponsor. Raksasa pakaian olah raga Nike, Trek Bicycles, helm Giro, toko elektronik RadioShack, madu Honey Stringer, klub kesehatan 24R Fitness, pabrik bir Anheuser-Busch, FRS Health Energy, Johnson, Sram, US Postal service adalah beberapa nama dari puluhan perusahaan yang mensponsori Amstrong. Uangpun terus mengalir ke kantung pundi-pundi Amstrong. Selama karirnya sebagai atlet professional Amstrong berhasil mengumpulkan kekayaan bersih senilai $125 juta.
Pada bulan Juni 2012, US Anti-Doping Agency (USADA), menuduh Lance Amstrong   telah menggunakan obat-obatan (doping) untuk meningkatkan kemampuan berlaganya. Penggunaan obat-obatan ini telah dilakukan secara sistematis bersama-sma teamnya dan berlangsung cukup lama. Melalui beberapa kali persidangan pengadilan akhirnya memperkuat tuduhan USADA, dan pada bulan Agustus USADA melarang Amstrong mengikuti kompetisi olah raga selama seumur hidup serta mencopot semua gelar-gelar yang telah diperolehnya. Amstrong dan organisasi yang membawahi orahraga sepeda, Union Cycling International (UCI), mempunyai tenggat waktu sampai dengan akhir Oktober 2012 untuk mengajukan banding atas putusan pengadilan ini. Namun Amstrong nampaknya tidak akan menggunakan hak bandingnya, walaupun secara tegas membantah pernah menggunakan obat-obatan tersebut. Dia mengambil langkah ini karena merasa bahwa banding tidak akan gunanya dan menilai proses peradilan telah berjalan tidak fair.
Walaupun UCI belum secara resmi belum mencopot gelar-gelar Amstrong, namun para sponsor nampaknya mulai mempertimbangkan untuk tidak memperpanjang kontraknya. Nike, Radioshack, Giro, Trek Bicycle, Honey Stringer, Anheuser-Busch, 24R Fitness telah mengumumkan penghentian kontrak dengan Amstrong. Dengan hilangnya kontrak dari perusahaan-perusahaan ternama tersebut diperkirakan dalam 5 tahun mendatang Amstrong akan kehilangan rejeki senilai minimal $50 juta. Perusahaan-perusahaan yang masih setia, menunggu keputusan yang diambil UCI,  antara lain Nissan, perusahaan kacamata Oakley, perlengkapan kebugaran Johnson dan pemasok sukucadang sepeda SRAM.
Apabila nanti UCI memutuskan Amstrong bersalah maka habislah karirnya dibidang olah raga. Dengan kekayaan sebesar $125 juta mungkin masih bisa melanjutkan hidupnya dengan serba kecukupan, tetapi apalah artinya materi kalau kehormatannya sebagi atlet sudah tercabik-cabik. Barangkali kebanggan Amstrong tinggal pada Livestrong, sebuah yayasan yang didirikannya yang bergerak dibidang penyembuhan kanker. Amstrong mengundurkan diri sebagai ketua begitu pengadilan memperkuat tuduhan USADA.

Pilpres AS: Electoral Votes and The Winners-take-all



Dalam waktu 2 minggu lagi, atau tepatnya pada tanggal 6 Nopember 2012, akan diselenggarakan pemilihan presiden Amerika Serikat (pilpres AS). Pilpres AS selalu menjadi perhatian seluruh warga di dunia. Seluruh negara di dunia berkepentingan dengan siapa yang akan menjadi presiden AS mengingat peran negara ini sebagai raksasa ekonomi dan polisi dunia. Pilpres AS kali ini akan menentukan apakah Barrack Obama atau Mitt Romney yang akan dipercaya untuk memimpin AS 4 tahun kedepan.
Pemilu di AS merupakan proses yang panjang, mahal dan melelahkan. Diawali dengan pemilihan pendahuluan atau primary, yang diselenggarakan di masing-masing negara bagian,  untuk  menentukan siapa yang paling layak  untuk diajukan sebagai kandidat presiden mewakili partainya. Pada pemilihan tingkat primary publik memilih langsung calon yang diinginkannya. Di Amerika masing-masing negara bagian bebas menentukan sistem apa yang akan digunakan ditingkat pemilihan pendahuluan. Tidak semua negara bagian menganut system primary. Iowa, Texas, dan Washington(state) menggunakan sistem caucus. Berbeda dengan primary dimana kandidat dipilih langsung oleh publik, didalam caucus kandidat dipilih oleh pengurus partai. Jadi, pengurus partai ditingkat precinct (setingkat kecamatan) akan menentukan siapa kandidat yang akan  diajukan sebagi calon presiden
Untuk partai Demokrat hanya ada calon tunggal karena presiden Obama akan maju lagi sebagai petahana, maka tidak ada proses primary. Untuk partai Republik, kandidat di tingkat primary antara lain : Newt Gingrich, Rick Santorum, Fred Karger, Ron Paul,  Buddy Roemer, Rick Perry, Michelle Bachman, Mitt Romney, John Huntsman  Jr. Dalam proses selanjutnya  ada yang menarik diri pada saat primary atau sesudah primary, dengan hasil akhir Mitt Romney terpilih sebagai kandidat atau nominee presiden untuk partai Republik. Kedua kandidat pemenang ini baru resmi menjadi calon presiden Amerika setelah  disyahkan didalam konvensi nasional yang diselenggarakan oleh masing-masing partainya
Khusus untuk pemilihan presiden sebetulnya rakyat tidak langsung memilih presidennya, tetapi melalui electoral college.  Electoral college(EC) ini semacam perwakilan dari penduduk  yang nantinya akan memilih langsung presiden AS.  Jumlah anggota EC 538 , yang merupakan penjumlahan anggota Senat ditambah anggota DPR. Tiap-tiap negara bagian mempunyai jumlah EC yang berbeda-beda tergantung dari jumlah penduduknya. California yang penduduk terbanyak misalnya, mempunyai 55 EC. Sedang Nevada, walaupun hampir sama luasnya dengan California tetapi sedikit penduduknya, hanya mempunyai 3 EC.
Hasil perolehan suara dari masing-masing calon ditiap-tiap negara bagian akan diterjemahkan kedalam perolehan EC atau electoral votes.(EV)  Hanya saja pembagian EV ini tidak proporsional sesuai perolehan suara, tetapi menganut system “the winners take all”. Jadi, misalnya di California perolehan suara atau popular votes Obama dibanding Mitt Romney 60 % : 40%, maka Obama mengambil seluruh EV yang 55 tadi.  Untuk memenangkan pilpres ini salah satu kandidat harus memperoleh minimal 270 EV. Dengan system ini seseorang yang menang diperolehan popular votes belum tentu menang di electoral votes.
Pada pilpres tahun 2000, Al Gore menang tipis di popular votes tetapi kalah di electoral  votes dari George Bush, sehingga yang menjadi presiden George Bush. Secara teori masing-masing anggota EC boleh memilih presiden yang bukan dari partai yang diwakilinya, tetapi dalam sejarah hal ini hampir tidak pernah terjadi. Sebagian masyarakat AS menganggap sistem ini tidak demokratis karena seolah-olah menghilangkan suara fihak yang kalah dan menggabungkan dengan suara partai yang menang. Perdebatan terus berlangsung untuk merevisi sistem ini, namun sampai sekarang masih belum berhasil.
Dalam setiap pilpres di AS tidak hanya memilih presiden, tetapi juga anggota Senat, anggota DPR dan gubernur negara bagian. Namun untuk ketiga yang terakhir ini hanya memilih anggota atau gubernur yang telah habis masa jabatannya saja.  Proses pencoblosan termasuk cukup sulit. Setiap pemilih setelah diverifikasi formulir registrasinya diberi sebuah kartu semacam kartu ATM. Kartu ini akan dimasukkan kedalam sebuah mesin dan dilayar monitor akan muncul pilihan-pilihan yang harus dilakukan. Pemilih bisa melakukan beberapa skenario pilihan sebelum menentukan pilihan akhir, yaitu dengan memencet tombol merah. Sekali tombol merah ditekan maka pilihan sudah tidak dapat dirubah lagi. Seorang pemilih bisa menghabiskan waktu sampai 10 sampai 15 menit dibilik suara. Perlu diingat bahwa tidak semua orang Amerika faham tehnologi komputer. Mudah dibayangkan pemilih sering harus menunggu sampai 3 jam sebelum mendapat giliran memencet (bukan mencoblos). Bagi mereka yang sibuk, di AS juga dimungkinkan untuk memilih duluan (early voting) dengan mengirimkan hasilnya melalui pos.
Walaupun pilpres belum berlangsung namun sebetulnya sudah dapat dibuatkan peta EC-nya, karena terdapat negara-negara yang secara historis dikenal sebagai pendukung demokrat atau pendukung republik. Didukung dengan polling terakhir diseluruh negara  bagian, maka peta EC menunjukkan Obama memperoleh 237, Romney 206, dan 95 belum menentukan pilihan atau swing states. Swing states ini biasanya baru menentukan pilihannya setelah mendengar debat presiden. Siapa yang akan menang? Kita tunggu saja nanti tanggal 6 Nopember.

Kamis, 14 Juni 2012

IS BARACK OBAMA ELIGIBLE FOR PRESIDENT?

It seems that Barack Obama is not qualified to be president after all for the following reason:
Barack Obama is not legally a U.S. natural-born citizen according to the law on the books at the time of his birth, which falls between "December 24, 1952 to November 13, 1986?
Presidential office requires a natural-born citizen if the child was not born to two U.S. citizen parents, which of course is what exempts John McCain though he was born in the Panama Canal. US Law very clearly stipulates: ".If only one parent was a U.S. citizen at the time of your birth, that parent must have resided in the United States for at least ten years, at least five of which had to be after the age of 16." Barack Obama's father was not a U.S. citizen and Obama's mother was only 18 when Obama was born, which means though she had been a U.S. citizen for 10 years, (or citizen perhaps because of Hawai'i being a territory) the mother fails the test for being so for at least 5 years **prior to** Barack Obama's birth, but *after* age 16. It doesn't matter *after*.

In essence, she was not old enough to qualify her son for automatic U.S. citizenship. At most, there were only 2 years elapsed since his mother turned 16 at the time of Barack Obama's birth when she was 18 in Hawai'i. His mother would have needed to have been 16+5= 21 years old, at the time of Barack Obama's birth for him to have been a natural-born citizen. As aformentioned, she was a young college student at the time and was not. Barack Obama was already 3 years old at that time his mother would have needed to have waited to have him as the only U.S. Cizen parent. Obama instead should have been naturalized, but even then, that would still disqualify him from holding the office.
*** Naturalized citizens are ineligible to hold the office of President. ***
Though Barack Obama was sent back to Hawaii at age 10, all the other info does not matter because his mother is the one who needed to have been a U.S. citzen for 10 years prior to his birth on August 4, 1961, with 5 of those years being after age 16. Further, Obama may have had to have remained in the country for some time to protect any citizenship he would have had, rather than living in Indonesia.
Now you can see why Obama's aides stopped his speech about how we technically have more than 50 states, because it would have led to this discovery. This is very clear cut and a blaring violation of U.S. election law. I think the Gov. of California would be very insterested in knowing this if Obama were elected President without being a natural-born U.S. citizen, and it would set precedence.

BAHASA INGGRIS BUKAN BAHASA INDONESIA YANG DI-INGGRISKAN

Seoarng ibu , yang belum lancar benar bahasa Inggrisnya, mengantar anaknya untuk membuka rekening  disebuah bank di Amerika. Oleh petugas pelayananan nasabah disapa:" Good morning mam, can I help you?". "Oh yes thank you, I would like to put my money in your bank. How much is the "flower". jawab ibu itu dengan pedenya. Maksudnya dia ingin menanyakan berapa "bunganya". Setelah selesai urusannya dengan bank, ibu tadi ingin mencari kaos/T-shirt. Setelah ketemu toko yang dicari dia menanyakan ke penjaganya: " Do you have T-shirts?: "Yes mam we do, what color?" jawab penjaga toko. "Chocolate", balas ibu itu dengan tenangnya. Cerita pendek ini barangkali hanya sebuah anekdot, namun sebenarnya ingin mengatakan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa Inggris, bukan bahasa Indonesia yang di-inggriskan.

Dalam bahasa Indonesia kita mengatakan, misalnya: "Rumah saya besar, kamarnya beasr-besar ada 4." Dalam bahasa Inggris kita tidak biasa mengatakan: "My house is big, there are four rooms.", walaupun secara tatabahasa dan kosakatanya benar. Orang Inggris akan mengatakan:" I have a big house, it has four big rooms." Ini adalah contoh sederhana.(to
.

Rabu, 13 Juni 2012

PDIP: DEMOKRASI atau DINASTI?


Di internal kubu PDIP ada dua hal yang "tabu"  untuk dibicarakan, yaitu soal "CAPRES" dan "CALON KETUA UMUM PDIP". Kedua hal ini merupakan hak prerogratif Ketua Umum (Megawati). Ketika partai-partai lain sudah mulai mengelus-elus jagonya, PDIP masih belum terdengan suaranya.. Semua menunggu "dawuh" Megawati. Sesuatu yang agak janggal ditubuh partai yang begitu besar ini, menyandang nama "demokrasi",  didalamnya terjadi praktek-praktek yang sangat tidak demokratis. Sebagai putri Presiden RI pertama, Megawati mungkin merasa yang paling terpanggil untuk menyelamatkan negara ini dari jurang kehancuran. Namun tidak berarti bahwa dialah satu-satunya yang berhak untuk memimpin bangsa dan negara. ini. Masing-masing generasi mempunyai perannya sendiri.
Begitu pula ketika partai lain secara periodik melakukan penggantian pimpinan, PDIP tidak pernah menyinggung masalah ini. Kader-kader partai yang mencoba mengutik-utik isu yang sensitif ini dianggap sebagai pembangkang, dan dapat berakhir dengan ditendangnya dari tubuh partai.


Nampaknya kita tidak bisa mengharap akan terjadi penggantian Ketum selama Megawati masih ada. Kalau akan ada penggantianpun Megawati inginnya diganti oleh putrinya, Puan Maharani. Puan inilah satu-satunya kader yang secara intens disiapkan untuk menerima estafet kepemimpinan partai kalau suatu saat Mega lengser.  Itulah sebabnya banyak kader-kader PDIP yang bagus-bagus pada keluar dari PDIP. Begitu pula saudara2-nya juga mulai meninggalkan Megawati.




Puan Maharani




Senin, 11 Juni 2012

ARISAN

Trying to explain “arisan” to a foreigner :

A social gathering with limited membership (relatives, classmates, neighborhood, ex-coworkers) Usually consists of 20 up to 30 people. They meet once a month and in every meeting member would put money of the same amount in a pot and then draw a lottery. The one who wins the draw will collect the money. The following month they will do the same except that the one who already wins will not participate in the draw. The meeting is either held at home, hosted by the winning member, or at a restaurant where the bill is shared by everybody. Originally the purpose of this gathering was to strengthen friendship or brotherhood among arisan members, so money was not the main objective. Money just served as a small incentive to encourage member to attend the meeting. Now arisan practice expands to businessmen where it serves as a means to raise capital.

SIAPA SPONSOR MIRANDA GULTOM?

Penyidikan kasus cek pelawat sehubungan dengan pemilihan Deputi Senior Gubernur BI Miranda S Gultom(MSG) sudah berlangsung lama. Sebagian besar yang terlibat sudah divonis dan sudah menjalani hukumannya. Nunun Nurbaeti, yang diduga sebagai salah satu pemain utama, sudah ditangkap dan diadili. Namun mistery kasus ini tetap belum terkuak. Masih belum diketahui siapa sebenarnya sponsor atau penyandang dana penyuapan ini. Miranda saat ini sedang disidik oleh KPK, namun nampaknya tidak akan banyak yang juga terungkap.
 Bahwa penyuapan telah terjadi memang benar dan tidak dapat disangkal lagi. Barang bukti berupa cek dan pengakuan penerima cek sudah diperoleh. Yang menyerahkan cek juga sudah mengakui. Namun siapa sebenarnya penyandang dana masih merupakan kabut misteri. Nampaknya sangat tidak mungkin pembelian cek ini dibiayai oleh Miranda. Karena hitunga-hitungan sederhana, berapa gaji seorang deputi gubernur BI sehingga berani menyuap sampai sejumlah Rp24 milyar. Jadi inisiatif penyuapan mungkin bukan berasal dari MSG. Ketika ada orang atau sekelompok orang berinisiatif untuk mengumpulkan sejumlah dana untuk diberikan kepada anggota Dewan pasti MSG mengetahuinya. Sebab penyandang dana pasti menghubungi (bernegosiasi) MSG, karena nantinya dia?mereka akan mengharapkan sesuatu dari MSG. Jadi MSG pasti mengetahui siapa penyandang dana. Tetapi sebagai tersangka dia berhak untuk menyangkal dan tidak emmberitahukan kepada penyidik. Apa imbalan yang diharapkan oleh penyandang dana cek pelawat dari MSG? Tentu bukan dalam bentuk materi, tetapi berupa kebijakan-kebijakan BI yang dapat memberikan keuantungan terhadap kegiatan bisnis para sponsor. Karena kebijakan BI adalah putusan Dewan Gubernur BI dan sebagai Deputi Gubernur tidak mungkin mengeluarkan kebijakan sendiri, maka yang paling mungkin memberitahukan kebijakan-kebijakan BI (inside information) yang akan dikelurakan kepada para sponsor. Kebijakan yang akan mempengaruhi fluktuasi moneter atau pasar uang nilainya tinggi sekali bagi pelaku bisnis atau pasar uang. Kalau hal ini dapat dibuktikan maka ada 2 tuduhan yang dapat dikenakan kepada MSG. Pertama mengetahui dan membantu melakukan penyuapan kepada anggota Dewan. Kedua, melanggar UU Bank Sentral tentang pembocoran rahasia.

ANGGOTA DPR MENJADI ARTIS

Dulu banyak jadi polemik tentang banyaknya artis (penyanyi, sinetron, film, pelawak) yang terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota DPR. Saya tidak akan mempersalahkan hal ini, karena sebagai warganegara lainnya artis juga berhak untuk terjun ke politik. Banyak dari mereka yang betul-betul mempersiapkan diri untuk menambah pengetahuan, mempeluas wawasan agar betul-betul dapat menjadi wakil rakyat yang baik. Pertanyaannya sekarang, setelah menjadi anggota DPR masih bolehkah dia mengeluti lagi dunianya dulu. Tentu hal ini akn dilakukan disela-sela waktu senggangnya, Dari segi aturan tentu jawabannya boleh, karena selama ini tidak ada aturan yang melarang. Apa bedanya menjadi artis atau menjadi pengusaha. Pertanyaannya sebenarnya adalah apakah “etis” kalau anggota DPR masih nyanyi, main film atau melawak?
Seorang anggota DPR, anggota lembaga tinggi negara, seorang wakil rakyat yang terhormat, dituntut untuk bersikap, berperilaku, bertutur kata yang santun, sopan dan tetap menjaga kewibawaan, dan kehormatan sebagai panutan piblik. Lantas daidalam menjalankan perannya sebagai artis (film, sinetron atau lawaK) mungkin mereka harus melakukan hal-hal agak menurunkan martabatnya sebagai anggota dewan. Bisa dari sikap, perilaku atau kata-kata, karena tuntutan peran mungkin terpaksa harus berperilaku kurang senonoh. Bisakah kita mengatakan . itu kan hanya peran bukan mencerminkan kehidupan keshariannya. Tetapi apakah kita masih bisa mempunyai rasa respek yg sama kalau melihat wakil-wakil rakyat kita ngomong senbarangan, cengengesan, dan jadi bulan-bulan lawakan di layar kaca.  Di Amerika ada 2 orang bintang film yang sukses terjun ke dunia politik. Pertama Ronald Reagan, yang akhirnya menjadi presiden AS dan Arnold Schwarzenegger yg menjadi Gubernur California. Kedua-duanya menghentikan aktivitas showbiz-nya begitu diangkat menjadi pejabat publik.
Gambar

GUBERNUR DIY: PENETAPAN VS PEMILIHAN

Salah satu isu yang masih mangganjal dalam pembahasan RUU Keistimewaan Yogyakarta adalah masalah pengisian jabatan kepala daerah Yogyakarta. Masyarakat Yogya (mungkin juga Sultan X) menghendaki gubernur ditetapkan,  sedang pemerintah menginginkan gubernur dipilih secara demokratis. Bagi rakyat Yogya masalah “penetapan” nampaknya sudah merupakan  harga mati.  Secara historis memang gubernur DIY selalu dijabat oleh Sultan yang sedang berkuasa tanpa melalui proses pemilihan. Sampai dengan reformasi masalah pengisian jabatan Gubernur DIY tidak pernah dipersoalkan. Di era reformasi,  terlebih setelah keluar UU bahwa setiap kepala daerah harus dipilih secara langsung,  masalah gubernur/kepala daerah DIY mulai menjadi polemik. Tulisan singkat ini mencoba mengkaji beberapa masalah yang mungkin timbul dan perlu direnungkan seandainya pengisian jabatan kepala daerah Yogyakarta dilakukan dengan sistem penetapan.
Dengan sistem penetapan berarti siapa saja yang diangkat menjadi Sultan otomatis menjadi Gubernur, dan siapa yang menjabat sebagai Pakualam otomatis menajdi Wakil Gubernur. Jadi tanpa melihat apakah Sultan tsb mempunyai kemampuan, keahlian, kompetensi, kesehatan mental atau phisik, yang diperlukan untuk menduduki jabatan kepala daerah. Sistem ini jelas mengabaikan asas -asas profesionalisme, yang mensyaratkan setiap jabatan harus didisi oleh orang yang betul-betul “fit and proper” untuk posisi tsb. Kebetulan Sultan-sultan yang pernah menjabat Gubernur, Sulatan HB ke IX dan X, dinilai mampu dan mumpuni untuk mengelola pemerintahan daerah. Tetapi tidak ada jaminan bahwa Sultan-sultan yang akan datang juga akan mempunyai kemampuan yang sama.
Masalah lain adalah mengenai masa jabatan gubernur/kepala daerah. Sampai kapan? Raja atau Sultan tidak mengenal masa jabatan. Raja baru mengakhiri jabatannya kalau meninggal atau digulingkan dari tahtanya. Jadi selama masih menjabat sebagai Sultan maka selama itupula  beliau akan menjabat sebagai kepala daerah. Bagaimana kalau karena faktor usia kesehatannya semakin munurun, yang berakibat kemampuannya juga semakin menurun untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai kepala daerah. Kita lihat Ratu Elizabeth dari Inggris yang sekarang usianya sudah 86 tahun. Beliau akan terus menjabat sebagai ratu Inggris. tetapi bukan sebagai kepala pemerintahan.
Menurut hemat saya pengisian jabatan kepala daerah Yogyakarta sebaiknya dilakukan dengan sistem pemilihan. Sultan tetap raja Jogya tetapi bukan kepala pemerintahan. Sultan akan tetap menjadi figur yang sakral dan dijauhkan dari hal-hal yang dapat menurunkan martabatnya sebagai seorang sultan/raja.  Sebagai kepala dearah Sultan bisa berbuat salah atau terlibat masalah yang mengakibatkan beliau dituntut secara pidana. Sebagai kepala daerah beliau bisa didemo atau dihujat oleh rakyatnya kalau dinilai menyimpang. Padahal sebagai seorang raja beliau “can do no wrong”.
Gambar

MANAGEMENT VS LEADERSHIP

 Is management significantly different from leadership? Or is it necessary distinguishing between the two concepts? Some people believe that differentiating the definition between the two concepts is not only useless but also wasting your time. For these people management or leadership is just a label; what really matters is: are you doing things that an effective leader or manager should do?
For those who subscribe to the notion that management, to some extent, is different from leadership, one way of contrasting between management and leadership is usually by comparing the definition and the elements of the two concepts. The problem is: It is almost impossible to define management and leadership in one single comprehensive expression.
Management is traditionally defined by: “Getting things done through the effort of other people”. So, what do managers do? They draft plans, they make decisions, they allocate resources, and they direct the activities of others to attain goals. Hence traditionally managers perform four basic management functions: planning, organizing or staffing, directing and controlling. We call these functions as the five basic elements of management.
How about leadership? Leadership is simply defined by: “the art of influencing people to act towards the achievement of the desired goals”. While managers tend to adopt impersonal, if not passive, attitude towards goals, leaders take a personal and active attitude toward goals. Managers tend to view work as an enabling process involving some combination of people, method and procedure to establish strategies and make decisions, whereas leaders work from high-risk positions, concerned with ideas, relate to people in more intuitive and empathic ways. When we talk about leadership’s functions we are normally concerned with: inspiring, sharing, participating, guiding and motivating. These functions are basically known as the elements of leadership.
Another way to differentiate management from leadership is simply by labeling management as “doing things right” whereas leadership as “doing the right things”. The question is: Which one is more important? Well, it depends. Management is about coping with current issues. Good management brings about order and consistency by drawing up plans, designing rigid organization structure, and monitoring results against plans. Many managers, however, are unfortunately too concerned with keeping things on time and on budget and with copying what was done yesterday (and happy if perform 5 percent better than previous year).
Leadership, in contrast, is about coping with change. Leaders establish directions by developing a vision of the future; they align people by communicating this vision and inspiring them to overcome hurdles. Therefore in a well structured organization and less-volatile business environment a good management is sufficient. However, strong leadership is required for an organization undergoing a transformational change, where new innovative ideas and directions for the future are needed by the people in the organization.
Some experts argue that management is different from leadership for other reasons. Management, they propose, is more oriented toward: administration, maintenance, system and structure, short range plans, goals, how to achieve goals, solve current problems, seek compliance, control. Whereas leadership is more oriented toward: innovation, development, people, long range plans, vision for the future, what to be done and why, anticipate future problems, gain commitment, empowerment.
So where do we stand? We will use a broad definition of leadership: the ability to influence a group toward the achievement of goals. The source of this influence may be formal, such as provided by the possession of managerial rank in an organization. Since management positions come with some degree of formally designated authority, a person may assume a leadership role simply because of the position he or she holds in the organization. But keep in mind that not all leaders are managers: nor, all managers are leaders. Just because an organization provides its managers with certain formal authority is no assurance that they will be able to lead effectively. We find that non transactional leadership -- that is, the ability to influence that arises outside the formal structure of the organization – is often as important or more important than formal influence. In other words, leaders can emerge from within a group as well as by formal appointment to lead a group.
Thus, leadership is not forcing what you want just because you happen to have the legitimate power to do so, but rather the art of showing the light, inspiring, giving directions and alternatives to the people you are working with. You may be the formal leader, but the question is do your people feel they are getting the right directions from you. Therefore, one of the most important qualities that a leader should have is long range vision and ability to share the vision with his/her followers. There is no leadership without thinking of the future. I think this is the basic question that a leader should keep asking himself or herself: Am I leading my people toward mutually shared goals or am I just giving orders to them? The word leadership or leader should not be perceived as a “noun”, but rather as a “verb”, that is leading.
In order to be able to effectively lead, first you have to be accepted by your subordinates. Here are some tips for a new leader. A new leader does not necessarily mean a transition from a non-leader position to a leader position, but it can be a transfer from one department, division or branch to another. This formula is also known as “Similar and Different.” Be part of them, be similar enough to get acceptance and membership as well, yet be different enough to add values to the people you are working with. Things a new leader should do when he or she assumes a leadership position:
1. Effective leadership will gain commitment from your subordinates, not obedience. What we need from subordinates is commitment not obedience. And, what does commitment mean? It means readiness to mobilize as much available energy as possible in the pursuit of common goals, common enterprise.
to be continued......