3 Kaos golf panjang
2 T shirt
2 kaos oblong untuk tidur
1 celana training
1 handuk besar
1 baju lengan pendek
Kalau pas ada di Jogya sering diajak teman-teman main golf di Adisucipto. Nah saya juga nyimpan perlengkapan golf. Supaya tidak usah berat-berat bawa alat-alat golf, sebaiknya dicatat juga apa saja yang sudah saya simpan di sana.
Perlengkapan olah raga
1 set golf clubs tanpa putter
1 sepatu sepatu golf kulit + kaos kaki
1 sepatu jogging
1 tas ganti golf
1 tas bola + glove dan bola
2 topi golf
Tulisan diatas sebenarnya tidak ada hubungannya dengan wisata kuliner, tapi hanya untuk membantu ingatan saya soal bawa ganti baju.
Soto sapi pak Ngadiran

Soto Pak Ngadiran terletak di daerah Klebengan, masuk dari Gading Mas, atau dari selokan Mataram. Agak susah kalau harus nyari sendiri, mungkin lupa lagi bisa nggak ketemu.
Resto ini nampaknya memang murah meriah. Pagi-pagi sudah penuh pengunjung, terutama dari kalangan mahasiswa. Menu andalan memang hanya soto sapi, tetapi dengan beberapa variasi : misalnya soto sapi campur (nasi), soto pisah, soto sapi daging dobel. Ada juga soto campur kuah (alias tanpa daging). Wah kalau yang ini namanya sudah ngirit banget. Mungkin untuk mahasiswa yang lagi telat kirimannya. Untuk sekedar informasi harga, soto daging campur Rp4.500, tempe goerng Rp300, es jeruk Rp1.500.

Warung Makan Lombok ijo, sego abang

Sangat tradisional, bangunan dari bambu sederhana, suasana sangat rumahan sekali. Bisa duduk di kursi atau lesehan, ditemani gemericik air yang mengalir di sawah dan ditiup angin sejuk dan segar dari gunung Merapi. Makanannya sangat sehat, khas Gunung Kidul yang jarang ditemui lagi di kota-kota besar. Beras merahnya gurih dan pulen. Daging empal dan ayam gorengnya empuk sekali, dibumbu agak manis tetapi terasa pas di lidah. Sayur lodehnya hanya berisi tempe dan irisan cabe ijo. Sayur daun papayanya tidak terasa pahit sama sekali, malah agak sedikit manis. Dan jangan lupa pesan teh kenthel gula batu. Sambil menunggu pesanan, kita bisa ngemil rempeyek kedele hitam. Pelayanan cepat, walaupun banyak tamu tetapi tidak terlalu lama menunggu. Pemiliknya sangat ramah. Ketika kelihatan minuman sudah hampir habis, dia sendiri yang mengisi lagi. Begitu pula ketika kita selesai makan dan mau pulang, dia ikut mengantar sampai kedepan. Betul-betul keramahan Jogya yang sukar dilupakan.
Menu favorit ;

Nasi beras merah
Empal daging
Ayam goreng
Tahu/tempe bacem
Sayur lodeh lombok ijo
Sayur daun papaya
Bothok mlanding
Teh poci gula batu
Trancam
Menu diatas adalah sudah standar, artinya begitu kita duduk tidak usah pesan langsung disediakan. Sistemnya hampir kaya rumah makan Padang, tidak usah dihabiskan semua, kita hanya bayar yang kita makan. Praktis sekali.
Cowmad, tempatnya penggila sapi
Senin malam (16/6/08) Ari sama Ariana, pacarnya, ngajak makan malam di Cowmad, warung makan baru serba sapi, yang terletak Deresan, belakang Percetakan Kanisius, sebelah utara Happy Holy Kids.


Tempatnya cukup nyaman. Tempat makan utama berada di rumah kayu dengan gaya joglo, meja sisanya ditata di taman sekeliling rumah. Di bagian belakang sekarang sedang dibangun meeting room, jadi bagi yang ingin rapat sambil makan daging sapi, langsung saja datang ke Cowmad (kalau meeting room-nya sudah jadi.. hehehe...)

Brongkos Bu Padmo
Brongkos adalah seperti sayur lodeh tetapi memakai kluwek, sehingga warnanya kehitam-hitaman. Berbeda dengan brongkos vegetarian yang isinya didominasi sayuran (labu siem dan kacang to

Sekarang dibawah tulisan warung ijo ditambahi kata-kata "mak nyuus". Mungkin ini gara-gara pernah dikunjungi Pak Bondan, pengasuh acara Wisata Kuliner dari Trans-TV. Jangan sampai keliru, karena disekitar lokasi tersebut sekarang bermunculan warung-warung makan lain yang juga menyajikan menu brongkos.
Disamping brongkos, disini kita juga bisa memesan nasi pecel, nasi terik daging, atau nasi koyor, tapi tetap menu andalannya brongkos. Memang beda dengan brongkos vegetarian, brongkos yang satu ini aromanya khas masakan daging dengan keharuman rempah yang menghanyutkan. Rasanya sangat gurih dengan gigitan rasa pedas yang membuat tidak enek. Dagingnya empuk sekali d

Harganya betul-betul bersahabat. Tujuh ribu satu porsi, ditambah minum, krupuk dan tempe goreng jadi sepuluh ribuan. Warung ijo ini ternyata sudah lumayan lama beroperasi, 50-an tahun. Dan yang lebih hebat lagi, Bu Padmo walaupun sudah sepuh, 80 tahun, masih ada dan masih sering mengecek keaslian rasa brongkos yang layak mendapat titel pusaka kuliner Jogya ini. Tapi harap diingat, meskipun sudah sangat beken warung yang satu ini tidak pernah buka cabang di tempat lain.
Bakmi Pak Mardi, Muntilan
Kalau ke Jogya biasanya tidak pernah saya lewatkan untuk makan bakmi Jawa. Dulu sewaktu masih d

Kali ini saya diajak pak Bambang Setiari untuk mencoba bakmi Pak Mardi, yang katanya lain dari yang lain. Tempatnya di Tugu Besi, Lakar Santri, Muntilan. Untuk lebih tepatnya, kalau mau ke sana tanya saja sama BRI Muntilan. Di Muntilan ternyata terdapat suatu lokasi yang kalau malam hari penuh dengan warung-warung tenda yang berjualan segala jenis masakan, namun kebanyakan bakmi Jawa atau sate kambing.
Warung pak Mardi ini juga warung tenda yang kecil, diisi dua meja panjang dengan 10 kursi. Waktu saya datang kelihatan sepi, hanya ada dua orang yang sedang makan. Ternyata kami sudah tamu yang ke 15. Rupanya untuk pelanggan yang sudah tahu, karena tidak mau menunggu lama-lama, mereka pesan jauh-jauh sebelumnya. Jadi baru datang kira-kira kalau gilirannya sudah hampir tiba. Harap maklum, bakmi Jawa dimasak satu persatu, jadi harus sabar menanti. Kami beruntung karena memang sudah pesan sebelumnya, lewat salah satu pegawai BRI Muntilan, jadi tidak harus berlama-lama menunggu.
Bakmi pak Mardi sebetulnya tidak jauh berbeda dengan bakmi Jawa yang lain, hanya rasa bawang putihnya yang sangat menonjol. Juga

Bagaiman dengan harganya ? Saya tidak tahu persis berapa per porsinya, tetapi untuk 8 orang dengan minum jeruk anget dan tambah uritan (telur muda) saya membayar Rp82 ribu. Saya kira cukup murah.
Sedikit sejarah, pak Mardi ini dulu sebelum jualan bakmi jadi kuli bangunan, tugasnya mengaduk semen. Sekarang tiap malam mengaduk bakmi dan nasi goreng. Bakmi pak Mardi memang lain dari yang lain, hanya sayang agak jauh dari Jogya. Ingat kalau ke sana sebaiknya pesan tempat dulu, supaya nunggunya tidak terlalu lama.